Rabu, 13 Oktober 2021

Pertemuan Tatap Muka (PTM)



Sudah berjalan berapa minggu PTM dikotamu?


Ketiga anakku sudah hampir hitungan bulan sekolah dengan PTM. Hanya saja, masih separuh waktu karena sistem shift pagi dan siang. 


Lega rasanya ketika anak-anak sekolah dengan PTM. Keseruan justru ketika jadwal sekolah ketiganya bersamaan, terutama jika mendapatkan jadwal pagi. Wuihhhhh bisa heboh seantero jagat. Antri mandi, belum kalo mamak lupa nyetrika, sibuk nyari kaos kaki, antri nungguin sarapan dan aneka kehebohan lainnya. Semua itu terbayar dengan tidak ada lagi tugas-tugas daring yang sempat bikin kepala mamak nyutnyutan tiap hari. 


Kini anak-anak sudah belajar seperti biasa. Tentunya dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Sempat menjadi perdebatan disekolah yang memakai jasa jemputan, karena pihak sekolah awalnya hanya memperbolehkan anak-anak datang dan pulang sekolah hanya diantar oleh orang tua. Namun seiring berjalannya waktu, suasana semakin kondusif untuk anak-anak bersekolah dengan dibebaskannya memakai angkutan umum dan memakai jasa mobil jemputan. Kini sekolah sudah mulai terasa geliatnya, meski masih 50% karena anak-anak masih bersekolah dengan sistem shift. Apapun kondisinya, selayaknya kita mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT. 


Lain cerita dengan Anak sulungku  yang bersekolah di Sekolah Menengah Pertama justru mendapatkan pemberitahuan untuk melakukan vaksin masal. Pendataan dilakukan dengan menganjurkan anak-anak membawa foto copy kartu keluarga bagi yang belum vaksin, adapun bagi yang sudah diminta foto copy surat keterangan vaksin. Hal ini sangat membantu kami sebagai orang tua yang belum bisa bepergian jauh karena hanya beraktivitas di rumah saja. 


Pekan ini adalah vaksin dosis kedua buat sulungku. Sudah wanti-wanti sejak hari senin, artinya sebagai orang tua kita harus mempersiapkan anak-anak dalam kondisi sehat, sebelum berangkat sekolah sudah sarapan terlebih dahulu. Semoga menjadi wasilah kebaikan dan kesehatan bersama.


Meski aktivitas di rumah itu menyenangkan, namun kami tetap berharap kondisi bisa normal seperti biasa. Ketika jam anak-anak bersekolah, orang tua pun bisa fokus mencari nafkah. 


Semangat sehat keluargaku, semangat sehat Indonesiaku.


4 komentar:

  1. Anak-anakku pun senang bisa sekolah lagi. Nggak zoom-zooman melulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huaaaaa dikunjungi Teh Santy,

      Terima kasih masukannya ya teh, saya member KLIP yang masih belajar konsisten 10 setoran/bulan dengan tulisan saka... sakainget tanpa ngolah-ngolah hehehe...

      Doakan terus semangat belajar dan terus lebih baik lagi

      Hapus