![]() |
Jalan Letjen Ibrahim Adjie |
Yeayy Tiga bintang dengan seragam berbeda, tentu dengan sifat berbeda pula. Yang tetap sama hanya satu, tetap sayang dengan Orang Tuanya. Aamiin...
Bukan hal mudah menapaki perjalanan ini, karena dalam kondisi pemulihan ekonomi. Yupz serangan PPKM pasca pandemik, meluluh lantakkan benteng pertahanan perekonomian keluarga. Maka perlu strategi jitu untuk bisa bertahan sampai bisa tetap mampu memberikan yang terbaik untuk anak-anak.
Jangan tanyakan "Apakah ngga punya tabungan?". Untuk sekadar bertahan bisa makan saja sudah sangat kami syukuri. Tentu dengan proritas memenuhi amanah yang selalu kami upayakan untuk bisa tepat waktu.
Ketika ada pernyataaan "Makanya jangan berhutang." Terima kasih atas masukannya, tentu hal tersebut lumrah terungkapkan. Dan barangkali akan terserap langsung oleh orang yang memiliki penghasilan tetap dan tidak banyak kebutuhan. Sedangkan bagi kami, berhutang menjadi ikhtiar supaya bisa bertahan. Kalaupun ada kesalahan dalam prosesnya, semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kami.
Teruntuk Orang Tua, Adik, Kakak, Keponakan, terima kasih sudah membantu finansial keluarga kami. Terima kasih sudah berbaik hati membantu kami tanpa embel-embel kelebihan bayar, bahkan selalu support untuk kami bisa bangkit dari masa transisi ini.
Terima kasih juga untuk segala petuah dan support langsung, mohon maaf jika penerimaan kami hanya seadanya. Untuk segala nasihat yang mungkin saat kami menerimanya tidak mengenakan, semoga kami bisa menerimanya dengan penuh kelapangan.
***
Selama perjalanan kami banyak belajar, terutama dalam mempersiapkan anak-anak untuk menjadi generasi tangguh.
Mensounding anak Sulung supaya siap melanjutkan fase sekolah ke Sekolah Kejuruan, merupakan kali kedua memakai jurus komunikasi setelah sebelumnya mensounding anak Bungsu supaya bahagia bersekolah di Sekolah Negeri.
Mensounding anak bungsu menjadi tantangan bagi kami, karena kedua Kakaknya bersekolah di Sekolah Swasta depan rumah.
Memutuskan perlu adanya sounding kepada anak sulung, merupakan hasil riset obrolan keseharian. Dengan prestasi yang dimiliki, teman-temannya lebih memilih melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum.
Intensnya obrolan kami membawa kesepakatan, untuk mengambil kejuruan saja. Bismillaah kita akan berjuang bersama mengejar mimpi itu.