Enam Jam Perjalanan Yang Menyenangkan
Perjalanan bermula setelah sebelumnya mengalami drama swab yang harus dilakukan oleh adik ipar dan anak bungsu kami. Alasannya, karena baru melakukan vaksin kesatu.
Drama swab ini akan berlanjut ke perjalanan berikutnya. Hahaha
Surat swab ditangan, dilanjutkan dengan cek dan ricek tiket perjalanan. Mulai mencari tempat dimana akan menjadi ruang untuk menikmati perjalanan panjang.
Bersih dan nyaman untuk kami yang baru mengendarai moda transportasi Kereta Api. Lebaran Pasca Pandemi (3) Klik disini
Mengantar perjalanan dipandu oleh suara narator yang memperkenalkan kondektur dan menginformasikan setiap stasiun yang akan kami lewati.
Perjalanan dimulai dengan melewati padatnya kota Garut. Kemudian bergeser ke pemandangan pesawahan, perkebunan dan pemukiman penduduk yang kami lewati.
Stasion Cibatu merupakan stasiun pertama yang kami lewati. Kemudian mulai petualangan melewati jembatan terjal lingkar nagreg dan sedikit tanjakan dan belokan curam yang lumayan menguras emosi jiwa.
Sampai di Rancaekek banyak penumpang turun, berganti dengan penumpang naik yang sudah antri menunggu.
Setelah melewati beberapa stasiun kecil, akhirnya sampai di stasiun Kiaracondong. Sedikit support jantung, karena disana sedang banyak pengawalan polisi dengan berseragam buser.
Satu hal yang masih diingat adalah, melewati Masjid Al-Jabbar dalam pembangunan.
Sebelum mengetahui itu bangunan sebuah masjid, Kami sempat tebak-tebakan. Bangunan apakah itu? Terlihat seperti bukan masjid, tebakan saya itu Islamic Center.
Puncak perjalanan Bandung-Garut ada di stasiun Bandung. Artinya petualangan selanjutnya adalah melintas jalan tol menuju Purwakarta.
Masyaa Allaah wa tabarakallaah...
Perjalanan yang luar biasa, karena disini semua yang terlihat tampak kecil. Termasuk diri semakin berpasrah. Bayangkan saja jalan Ketera Api yang kecil kita lewati dengan sisi-sisi jurang, kira-kira apa yang ada dipikiran kita.
Apapun yang terjadi adalah kuasa Allah SWT, alhamdulillaah bisa terlewati.
Pak Arif berkata : "Kita masuk Purwakarta setelah melewati terowongan."
Ternyata betul ada terowongan yang kita lewati.
Selamat datang di stasiun Purwakarta. Kota kecil yang menyimpan banyak kenangan manis. Masuk Purwakarta seperti membuka kenangan indah perjuanga beberapa tahun ke belakang.
Melewati setiap jengkalnya seperti sedang mereviu perjalanan masa lalu yang penuh makna. Ya, karena disini merupakan pengalaman berharga saat mengabdi kepada masyarakat sebagai tenaga nutrisionis.
Melihat marka penutup jalan Kereta terkenang saat saya membawa motor berhenti disana menunggu ular besi lewat. Melihat jalanan yang masih tanah, teringat saat bebelesekan menghindari genangan air saat hujan.
Dan saya pun tak ingin melewatkan untuk mengabadikan lewat video reels perjalanan Idul Fitri.
0 komentar:
Posting Komentar